Banten memiliki beberapa hal tambahan yang patut dilihat selain pantai dan pemandian umum. Daya tarik wisata Danau Tasikardi memang belum banyak diketahui orang. Kawasan ini berjarak 6 kilometer dari pusat Kota Serang dan dapat ditempuh dalam waktu 5 hingga 10 menit melalui Jalan Raya Serang – Cilegon.
Nama Tasikardi berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Sunda, Tasik dan Ardi, yang keduanya berarti Danau Buatan. Dasar Danau Tasikardi diyakini terdiri dari ubin bata; Danau seluas 5 hektar dan memiliki kedalaman satu meter dan menerima air dari Sungai Cibanten ini dibangun pada masa pemerintahan Panembahan Maulana Yusuf (1570–1580 M). Pengabdian Sultan Maulana Yusuf kepada ibunya dilambangkan dengan Danau Tasikardi. Di sebuah pulau di tengah danau bernama Pulau Kaputren, ia membangun Tasikardi sebagai tempat perenungan atau pengabdian ibunya kepada Tuhan.
Sejarah Dari Danau Tasikardi
Dulunya melayani Kota Surosowan, Banten Lama, sebagai sumber air murni. Selain itu, danau yang juga dikenal sebagai Situ Kardi ini digunakan sebagai tempat peristirahatan Sultan dan keluarganya, serta untuk irigasi sawah menggunakan pipa tanah liat. Pipa tersebut juga berfungsi sebagai sistem pengkondisian udara di basement Keraton Surosowan. Objek wisata Danau Tasikardi merupakan objek rekreasi yang cukup ramai, namun sebagian besar wisatawan masih penduduk Banten, karena masyarakat di luar Banten tidak mengetahui keberadaan danau buatan ini.
Air danau yang tenang bergerak mengikuti angin, serta deretan pohon rindang yang tumbuh di sekitarnya, menjadikan objek wisata Danau Tasikardi ini cocok untuk rekreasi keluarga, maupun individu yang mencari inspirasi. Sawah di sekitar Danau Tasikardi memberikan pemandangan nuansa pertanian. Duduk di bawah pohon rindang atau berbaring di tikar dan menikmati piknik di tepi Danau Tasikardi adalah cara yang bagus untuk menikmati pemandangan. Saat musim panen tiba, padi yang mulai berwarna kecokelatan menambah daya tarik wisata Danau Tasikardi.
Danau Tasikardi Sering Dikunjungi Pemancing
Karena banyaknya ikan di danau ini, maka danau ini juga dimanfaatkan sebagai tempat memancing. Jika Anda lupa membawa alat pancing, Anda bisa mendapatkannya dari toko atau restoran yang juga menyediakan peralatan memancing. Jika Anda ingin berkemah, ada tempat berkemah di dekat Danau Tasikardi untuk orang-orang yang ingin menyatu dengan alam. Jika bosan di tepi danau, Anda bisa menyewa perahu berkarakter hewan air untuk mengantar Anda ke pulau tengah danau. Di pulau mungil ini, Anda bisa melihat peninggalan sejarah kuno Kesultanan Banten.