Skip to content

Mengenal Teh pucuk dan Sejarahnya

  • by

Dalam kategori Ready to drink untuk komoditas teh pasti bukanlah hal yang mudah untuk dilalui terlebih bagi brand baru, namun itu semua ternyata bisa dihadapi oleh Mayora melalui produk barunya kala itu yakni Teh pucuk harum yang kini sudah cukup familiar dan sering dijumpai di berbagai tempat yang menjajakannya.

Mayora dan Teh Pucuk

Mayora sendiri mengeluarkan produk terbarunya tersebut pada tahun 2011 yang lalu dan tak butuh waktu lama teh pucuk harum pun langsung menjelma menjadi produk yang paling dicari di Indonesia, ini bisa dilihat dari data Top Brand Index yang menjadikan teh pucuk harum sebagai pemegang posisi kedua tepat di bawah teh botol sosro di tahun 2016. Tak hanya itu saja, pemasaran teh pucuk harum juga sangat hebat terutama untuk kota – kota besar di Indonesia dan hanya terpisah gap index 10% saja dari teh botol sosro.

Prospek yang cerah dari Teh Pucuk

Sejak kemunculannya teh pucuk harum memang sudah sangat unik dan berbeda, Mayora membuat iklan untuk produknya ini dengan tagline “rasa teh terbaik ada di pucuknya” yang sangat melekat di benak banyak orang kala itu. Strategi diferensiasi yang sekaligus juga mengedukasi ini nyatanya langsung melekat di pikiran para pemirsa tv dan seluruh iklan yang ada, bahkan untuk semakin menggencarkan strategi pemasaran ini Mayora pun tak tanggung – tanggung dalam menggelontorkan dananya.

Menurut Adquest Nielsen, di tahun 2011 Mayora rela mengeluarkan dana hingga 94.5 Milyar hanya untuk iklan di tv sedangkan saat itu teh botol sosro hanya mengeluarkan biaya iklan sebesar 49.9 milyar. Di sisi lain teh pucuk harum juga ditawarkan dalam kemasan 350 ml yang terbilang cukup kecil dan murah, hal ini semakin membuka peluang bagi para calon konsumen untuk membelinya baik sekedar menikmati isinya atau hanya ingin mencobanya saja. Dan itulah beberapa informasi mengenai teh pucuk serta hubungannya di dalam dunia bisnis konsumsi dan minuman. Cukup menarik bukan? Bagaimana menurut anda? Apakah anda termasuk pengkonsumsi teh pucuk itu sendiri?

Tags: